PERKUTUT KATURANGGAN
Perkutut Katuranggan atau Primbon antara lain :
* Perkutut Songgo Ratu:
perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman
Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa
Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah
menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.. Perkutut ini
berciri khas di kepalanya ada jambul semacam mahkota berwarna putih.
Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya
hanya di tempat yang sepi seperti didalam goa atau di pekuburan.
Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya
selalu ditempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai
wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak
akan berani bersuara/bunyi. Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki
dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang
mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya
relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini
bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai
kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya.
* Perkutut Lurah:
dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan
tersamar dengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama.
Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan
keputih-putihan, begitu juga dengan ular. Perkutut Lurah ini tinggal
dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain
yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan
atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai
yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah.
* Perkutut Putih:
perkutut ini merupakan primadona yang banyak dikejar-kejar orang, sebab
selain sangat langka, perkutut putih ini diyakini bisa mendatangkan
kekayaan bagi si pemilik atau si pemeliharanya. Warna bulunya seluruhnya
putih, matanya merah, paruh kelabu kemerahan, kaki merah bergaris-garis
hitam dan kuku berwarna putih. Perkutut ini biasanya dahulu hanya
dimiliki oleh para Raja atau pemimpin. Perkutut ini juga diyakini dari
hasil perkawinan In breed yaitu antar saudara sekandung yang berlangsung
beberapa generasi sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya. Jadi perkutut
putih belum tentu anak-anaknya adalah putih, tetapi perkutut biasa yang
membawa darah putih pada suatu ketika akan mempunyai keturunan berbulu
putih. Konon karena langkanya biasanya sebelum dimiliki seseorang,
perkutut putih datang lewat mimpi dengan rupa orang yang sudah tua,
berambut serta berjenggot putih.
* Perkutut Hitam atau Kol Buntet: seluruh bulunya hitam legam yang dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan.
* Di samping itu masih ada beberapa jenis
perkutut Katuranggan antara lain ; Perkutut berekor 15 lembar ( Pendawa
Mijil ), Perkutut berwarna tepung tumpeng atau disebut juga Perkutut
Daring Kebak/Tembus, Perkutut Udan Emas, Perkutut bermata merah dan
kuning ( Mercu Jiwa ), Perkutut Rondo Semoyo, dll. yang kesemuanya
mempunyai yoni sendiri-sendiri antara lain untuk nolak santet dan
ketenteraman keluarga ( Tepung Tumpeng ), untuk kewibawaan ( Pendawa
Mijil dan Mercu Jiwa yang kewibawaannya besar ), kelancaran berdagang (
Rondo Semoyo ). Jadi dapat dibayangkan jika kita mempunyai seekor
perkutut berwarna Tepung Tumpeng, matanya merah atau kuning dan ekornya
berjumlah 15 lembar, maka jelas dan pasti perkutut ini adalah perkutut
bagus dan langka serta mahal harganya..
Posting Komentar